Membuat CV lamaran kerja yang baik dan profesional adalah langkah pertama yang menentukan apakah Anda dipanggil wawancara atau tidak. CV bukan hanya kumpulan informasi, tetapi juga strategi personal branding yang bisa membedakan Anda dari ribuan pelamar lainnya.
Di era digital, banyak perusahaan di Indonesia, termasuk BUMN dan perusahaan besar, menggunakan Applicant Tracking System (ATS) untuk menyaring CV. Artinya, CV Anda harus tidak hanya rapi secara visual, tetapi juga ATS-friendly agar lolos seleksi awal.
Bagi fresh graduate, CV sering menjadi tantangan karena belum punya pengalaman kerja formal. Sementara itu, bagi profesional berpengalaman atau yang ingin pindah karier, tantangannya adalah bagaimana menonjolkan pengalaman relevan agar sesuai dengan lowongan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap: mengapa CV penting, komponen wajib yang harus ada, cara membuat CV yang menarik HRD, tips optimasi ATS, hingga contoh CV spesifik untuk fresh graduate, profesional, dan career switcher. Dengan mengikuti panduan ini, Anda bisa meningkatkan peluang dipanggil wawancara kerja secara signifikan.
Mengapa CV Lamaran Kerja Itu Penting
CV adalah dokumen pertama yang dilihat HRD sebelum memutuskan apakah seorang kandidat layak dipanggil wawancara. Menurut survei JobStreet Indonesia (2023), lebih dari 70% recruiter hanya meluangkan kurang dari 10 detik untuk menilai sebuah CV. Artinya, Anda hanya punya waktu singkat untuk menarik perhatian.
Di Indonesia, kompetisi melamar kerja sangat tinggi. Misalnya, untuk posisi kasir Indomaret atau crew toko Alfamart, jumlah pelamar bisa mencapai 500–1.000 orang per lowongan. Di sisi lain, rekrutmen BUMN seperti PLN atau PT KAI bisa menerima puluhan ribu CV hanya dalam satu periode rekrutmen.
Selain itu, banyak perusahaan kini menggunakan Applicant Tracking System (ATS) untuk menyaring dokumen pelamar. CV yang tidak ATS-friendly, meskipun isinya bagus, bisa langsung tereliminasi karena sistem tidak dapat membaca formatnya.
Dengan kata lain, CV bukan hanya sekadar daftar riwayat hidup. CV adalah alat branding personal yang menentukan apakah Anda terlihat profesional, relevan dengan posisi, dan layak masuk ke tahap berikutnya.
Perbandingan CV Buruk vs CV Baik
Aspek | CV Buruk | CV Baik / Profesional |
---|---|---|
Data Diri | Email tidak profesional (ganteng123@gmail.com) | Email formal sesuai nama (rahmat.setiawan@gmail.com) |
Format | Berantakan, warna mencolok | Rapi, konsisten, mudah dibaca |
Pengalaman Kerja | Ditulis dalam paragraf panjang | Disajikan dengan bullet point singkat dan jelas |
Relevansi | Banyak pengalaman tidak relevan | Hanya mencantumkan pengalaman relevan |
Panjang Dokumen | Lebih dari 5 halaman | Ideal 1–2 halaman sesuai standar HRD |
Studi Kasus
- Kandidat A melamar staff administrasi BUMN. Ia punya pengalaman magang, tapi menulisnya dalam paragraf panjang dan menggunakan email tidak profesional (
putriimut99@yahoo.com
). Hasilnya: CV sulit dibaca ATS dan langsung tereliminasi. - Kandidat B memiliki pengalaman sama, tetapi CV ditulis dengan bullet point, menonjolkan keterampilan spesifik (Microsoft Excel, administrasi arsip), dan memakai email formal. CV-nya lolos ATS dan dipanggil wawancara.
Kesimpulan: CV yang rapi, relevan, dan ATS-friendly punya peluang jauh lebih besar dibanding CV asal-asalan meski pengalaman sama.
Komponen Wajib dalam CV Lamaran Kerja yang Baik
CV yang profesional harus menyajikan informasi relevan, ringkas, dan mudah dipahami. Banyak pelamar gagal hanya karena komponen dasarnya tidak lengkap atau ditulis berantakan.
Berikut elemen wajib yang harus ada dalam CV:
1. Data Diri Lengkap
Cantumkan nama lengkap, alamat domisili, nomor telepon aktif, dan email profesional.
- Baik:
rahmat.setiawan@gmail.com
- Buruk:
ganteng_99@yahoo.com
Tambahkan tautan LinkedIn jika profil Anda sudah rapi.
2. Ringkasan Profil (Career Summary)
Bagian singkat (3–4 kalimat) di awal CV untuk memberikan gambaran siapa Anda. Sangat berguna agar HRD langsung memahami kekuatan utama Anda.
- Contoh:
“Lulusan S1 Administrasi Bisnis dengan pengalaman magang 6 bulan sebagai admin di perusahaan retail. Terampil dalam Microsoft Excel, pengelolaan arsip, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Aktif di organisasi kampus sebagai ketua panitia seminar nasional.”
3. Riwayat Pendidikan
Tuliskan secara singkat dengan format: Nama institusi – Jurusan – Tahun lulus – (opsional: IPK).
- Contoh: Universitas Indonesia – S1 Administrasi Bisnis – Lulus 2023 (IPK 3.65)
4. Pengalaman Kerja atau Magang
Jika Anda sudah bekerja, tuliskan pengalaman relevan dengan bullet point. Fresh graduate bisa mencantumkan magang, part-time, atau freelance.
Format penulisan yang disarankan: Jabatan – Nama Perusahaan – Periode
Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) agar lebih kuat.
- Contoh (baik):
Admin Magang – PT Retail Jaya (Jan–Jun 2022)- Menginput lebih dari 1.000 data pelanggan ke sistem ERP (Result).
- Membantu tim keuangan dalam proses rekonsiliasi data (Action).
- Menyusun laporan administrasi bulanan dengan akurasi 99% (Task → Action → Result).
- Contoh (buruk):
“Bekerja sebagai admin, input data, dan membuat laporan.”
5. Pengalaman Organisasi
Aktivitas organisasi menunjukkan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi, dan teamwork. Cocok untuk fresh graduate yang belum banyak pengalaman kerja.
- Contoh: Ketua BEM Fakultas – Mengelola tim 20 orang, menyelenggarakan 5 acara kampus dengan 500+ peserta.
6. Keterampilan (Hard Skill & Soft Skill)
- Hard skill: Microsoft Office, bahasa Inggris, desain grafis.
- Soft skill: komunikasi, problem solving, manajemen waktu.
Tuliskan dengan format bullet, jangan paragraf.
7. Prestasi & Sertifikasi
Cantumkan lomba, kursus, atau pelatihan yang relevan.
- Contoh:
- Juara 2 Lomba Debat Ekonomi Nasional (2022)
- Sertifikat Administrasi Perkantoran – LKP ABC (2021)
Contoh Susunan CV Profesional (1 Halaman)
- Data Diri
- Ringkasan Profil
- Pendidikan
- Pengalaman Kerja/Magang
- Pengalaman Organisasi
- Keterampilan
- Prestasi/Sertifikasi
Cara Membuat CV Lamaran Kerja yang Baik dan Profesional
CV yang baik bukan hanya lengkap, tetapi juga terstruktur, relevan, dan mudah dipahami HRD maupun sistem ATS. Kesalahan umum seperti menulis terlalu panjang atau mencantumkan pengalaman tidak relevan justru bisa mengurangi peluang Anda.
Berikut langkah-langkah membuat CV yang profesional:
1. Gunakan Struktur yang Jelas
Gunakan heading sederhana: Data Diri – Ringkasan Profil – Pendidikan – Pengalaman – Keterampilan – Sertifikasi.
Hindari desain rumit atau tabel yang sulit dibaca ATS.
2. Sesuaikan dengan Lowongan
Setiap CV harus disesuaikan dengan posisi yang dilamar.
- Kasir Indomaret: tonjolkan keterampilan komunikasi, ketelitian, dan pengalaman kasir.
- Staff Administrasi BUMN: soroti Microsoft Excel, pengarsipan, dan kepatuhan prosedur.
- Digital Marketing: tunjukkan keahlian analisis data, SEO, dan manajemen media sosial.
3. Gunakan Bullet Point untuk Pengalaman
Setiap pengalaman tulis dalam 2–4 bullet point, fokus pada hasil dan kontribusi.
Contoh:
Customer Service – PT XYZ (2021–2022)
- Menangani 50+ panggilan pelanggan per hari dengan tingkat kepuasan 90%.
- Membuat laporan bulanan yang meningkatkan efisiensi operasional sebesar 15%.
4. Terapkan Metode STAR (Situation, Task, Action, Result)
Metode ini membantu menulis pengalaman kerja dengan lebih konkret.
- Situation: Kondisi atau tantangan yang dihadapi.
- Task: Tugas Anda.
- Action: Apa yang Anda lakukan.
- Result: Hasil yang dicapai.
Contoh:
“Mengelola tim event kampus (Situation) sebagai ketua panitia (Task). Mengatur alur kerja dan koordinasi sponsor (Action). Berhasil menghadirkan 1.000 peserta dengan dana sponsor Rp50 juta (Result).”
5. Optimasi Kata Kunci untuk ATS
ATS memindai kata kunci dari deskripsi pekerjaan. Pastikan CV Anda menggunakan istilah yang sama dengan lowongan.
- Lowongan Staff Administrasi: gunakan kata kunci seperti “Microsoft Excel”, “pengarsipan”, “laporan keuangan”.
- Lowongan Marketing: gunakan “SEO”, “Google Ads”, “social media management”.
6. Hindari Kesalahan Fatal
Beberapa kesalahan umum yang sering membuat HRD menolak CV:
- Typo dan ejaan salah.
- Email tidak profesional.
- Informasi tidak relevan.
- CV terlalu panjang (>2 halaman).
- Desain berlebihan yang tidak terbaca ATS.
Baca juga: Kesalahan Membuat CV Lamaran Kerja untuk memastikan dokumen Anda bebas dari kesalahan umum.
Format dan Desain CV Lamaran Kerja yang Disarankan
Pemilihan format CV sangat berpengaruh pada keberhasilan lamaran. Desain yang salah bisa membuat CV tidak terbaca ATS, sementara desain yang tepat bisa langsung menarik perhatian HRD. Secara umum, ada dua pendekatan utama: CV ATS Friendly dan CV Kreatif.
1. CV ATS Friendly
ATS (Applicant Tracking System) digunakan oleh banyak perusahaan besar, termasuk BUMN, untuk menyaring ribuan CV secara otomatis.
Karakteristik CV ATS Friendly:
- Format sederhana (tanpa tabel rumit, ikon, atau gambar dekoratif).
- Gunakan font standar: Arial, Calibri, Times New Roman.
- Simpan file sebagai PDF dengan teks bisa dicopy (bukan hasil scan).
- Gunakan heading jelas: Pendidikan, Pengalaman, Keterampilan.
- Sertakan kata kunci dari deskripsi lowongan.
Contoh Format ATS Friendly (Teks Singkat):
Nama Lengkap
Email: rahmat.setiawan@gmail.com | HP: 0812-xxxx-xxxx | Jakarta
Ringkasan Profil
Lulusan S1 Administrasi Bisnis, berpengalaman magang 6 bulan di bidang administrasi, terampil dalam Microsoft Excel dan pengelolaan data.
Pendidikan
Universitas Indonesia – S1 Administrasi Bisnis – Lulus 2023 (IPK 3.65)
Pengalaman Kerja
Admin Magang – PT XYZ (Jan–Jun 2022)
- Menginput 1.000+ data pelanggan ke sistem ERP.
- Membuat laporan bulanan dengan akurasi 99%.
Keterampilan
Microsoft Office, Pengarsipan Dokumen, Teamwork
2. CV Kreatif
Digunakan untuk industri yang menghargai estetika dan kreativitas.
Karakteristik CV Kreatif:
- Menggunakan layout visual, ikon, warna lembut.
- Bisa menambahkan infografis skill (bar/diagram).
- Format fleksibel, tetapi tetap harus mudah dibaca.
Contoh penggunaan:
- Desainer grafis.
- Digital marketing.
- Content creator.
Tabel Perbandingan CV ATS Friendly vs CV Kreatif
Aspek | CV ATS Friendly | CV Kreatif |
---|---|---|
Format | Sederhana, minim dekorasi | Desain visual dengan elemen grafis |
Kesesuaian | Cocok untuk BUMN, administrasi, keuangan | Cocok untuk industri kreatif |
Kelebihan | Mudah lolos ATS | Menarik perhatian HRD secara visual |
Kekurangan | Kurang menonjol secara estetika | Berisiko tidak terbaca ATS |
Tips: Jika ragu, buat dua versi CV: satu ATS friendly, satu kreatif. Gunakan sesuai jenis lowongan.
Contoh CV Lamaran Kerja Profesional untuk Berbagai Posisi
Tidak semua CV ditulis dengan penekanan yang sama. Agar lebih efektif, CV harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilamar. Berikut beberapa contoh penerapan:
1. Contoh CV Fresh Graduate untuk Kasir Indomaret
Fokus utama: pendidikan terakhir, organisasi, keterampilan dasar.
Sorot keterampilan: komunikasi, ketelitian, pelayanan pelanggan.
Contoh Pengalaman Organisasi:
- Bendahara OSIS SMA (2020–2021) – Mengelola dana kegiatan sekolah dengan akurat.
- Panitia bazar kampus – Melayani transaksi 500+ pengunjung, memastikan laporan keuangan rapi.
2. Contoh CV Crew Toko Alfamart
Fokus utama: kecepatan kerja, pelayanan pelanggan, manajemen stok.
Sorot keterampilan: teamwork, multitasking, kedisiplinan.
Contoh Pengalaman Kerja:
- Pramuniaga toko fashion – Membantu pelanggan memilih produk, menata barang.
- Part-time kasir – Menangani 200+ transaksi per shift dengan akurasi 100%.
3. Contoh CV Staff Administrasi BUMN
Fokus utama: keterampilan komputer, ketelitian, kepatuhan prosedur.
Sorot keterampilan: Microsoft Excel, ERP, pengarsipan.
Contoh Pengalaman Magang:
- Admin Magang – PT XYZ (Jan–Jun 2022)
- Input 1.000+ data pelanggan ke sistem ERP.
- Membuat laporan bulanan dengan tingkat akurasi 99%.
4. Contoh CV Profesional Berpengalaman (Supervisor Marketing)
Fokus utama: pencapaian terukur, kepemimpinan, strategi pemasaran.
Sorot keterampilan: manajemen tim, digital marketing, analisis data.
Contoh Pengalaman Kerja:
- Supervisor Marketing – PT Retail Jaya (2020–2023)
- Memimpin tim 10 orang dalam kampanye digital.
- Meningkatkan penjualan online sebesar 30% dalam 6 bulan.
5. Contoh CV Career Switcher (Akuntansi → Digital Marketing)
Fokus utama: keterampilan yang bisa ditransfer + pelatihan baru.
Sorot keterampilan: analisis data, Google Ads, SEO.
Contoh:
- Akuntan – PT Keuangan Abadi (2019–2022)
- Mengelola laporan keuangan bulanan dengan akurasi 100%.
- Menyelesaikan kursus Digital Marketing di Google Skillshop (2022).
Lihat juga: Contoh CV Fresh Graduate Tanpa Pengalaman untuk inspirasi tambahan.
Alat Bantu Cara Membuat CV Lamaran Kerja dengan Mudah
Membuat CV kini tidak harus dari nol. Ada banyak alat bantu yang bisa memudahkan proses penyusunan, mulai dari template sederhana hingga pembuat CV otomatis berbasis AI. Pemilihan alat sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan: apakah Anda butuh CV ATS friendly atau CV kreatif.
1. Canva
- Menyediakan ribuan template kreatif.
- Cocok untuk industri kreatif seperti desain, content creator, digital marketing.
- Mudah dipakai meski tanpa pengalaman desain.
- Catatan: Jangan gunakan desain terlalu kompleks jika melamar ke perusahaan dengan sistem ATS.
2. Google Docs / Microsoft Word
- Pilihan sederhana dan gratis.
- Hasil CV lebih mudah dibaca sistem ATS.
- Cocok untuk melamar di BUMN, perusahaan korporasi, atau posisi administrasi.
- Kekurangan: desain terbatas dan terlihat standar.
3. Novoresume & Zety
- Platform khusus pembuat CV profesional.
- Memberikan saran optimasi isi CV.
- Cocok untuk pelamar berpengalaman atau posisi menengah ke atas.
- Versi gratis terbatas, fitur penuh berbayar.
4. AI CV Builder
- Memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membuat CV sesuai deskripsi lowongan.
- Sangat membantu bagi pelamar yang melamar banyak pekerjaan sekaligus.
- Hasil bisa disesuaikan secara cepat.
- Kekurangan: tetap perlu dicek ulang agar sesuai konteks lokal Indonesia.
Tabel Perbandingan Alat Bantu CV
Alat Bantu | Cocok Untuk | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
Canva | Industri kreatif | Banyak template, mudah dipakai | Tidak selalu ATS friendly |
Google Docs/Word | Perusahaan formal, BUMN | Gratis, ATS friendly, sederhana | Desain terbatas |
Novoresume/Zety | Profesional berpengalaman | Template premium, saran optimasi CV | Berbayar |
AI CV Builder | Semua jenis lowongan | Bisa otomatis sesuaikan dengan lowongan | Perlu edit manual agar kontekstual |
Studi Kasus Ringan
Dina, seorang fresh graduate, awalnya membuat CV dengan Canva yang penuh warna. Namun, CV tersebut gagal lolos seleksi online di sebuah BUMN karena tidak terbaca ATS. Setelah ia membuat ulang versi ATS friendly dengan Google Docs, CV-nya berhasil masuk shortlist dan Dina dipanggil wawancara.
Pelajari lebih lanjut: Cara Membuat CV dengan AI untuk memaksimalkan teknologi dalam penyusunan CV.
Tips Membuat CV Lamaran Kerja agar Menarik di Mata HRD
Banyak pelamar memiliki pengalaman dan keterampilan bagus, tetapi gagal menuliskannya dengan cara yang menarik. CV yang menonjol bukan hanya rapi, tetapi juga menunjukkan nilai tambah yang konkret bagi perusahaan.
1. Gunakan Kata Kerja Aktif
Tulislah pengalaman dengan kata kerja yang menonjolkan aksi.
- Contoh: “Mengelola tim 10 orang”, bukan “Terlibat dalam tim”.
- Contoh: “Meningkatkan penjualan sebesar 25% dalam 3 bulan”, bukan “Ikut serta dalam penjualan produk”.
2. Sertakan Pencapaian dengan Angka
HRD menyukai hasil yang terukur. Angka memberikan kesan objektif dan profesional.
- “Mengurangi error input data sebesar 95%.”
- “Mengelola dana Rp100 juta dalam kegiatan kampus.”
3. Sesuaikan dengan Lowongan
Gunakan kata kunci dari deskripsi pekerjaan agar CV lebih relevan di mata HRD maupun ATS.
- Lowongan kasir: tonjolkan “ketelitian”, “pelayanan pelanggan”.
- Lowongan administrasi: tonjolkan “pengelolaan arsip”, “Microsoft Excel”.
4. Tambahkan Ringkasan Profil (Summary)
Bagian ini sering diabaikan, padahal bisa langsung menarik perhatian HRD.
Contoh Ringkasan Profil Fresh Graduate:
“Lulusan S1 Manajemen dengan pengalaman organisasi sebagai Ketua BEM. Terampil dalam kepemimpinan, komunikasi, dan administrasi. Siap berkontribusi sebagai kasir Indomaret dengan kecepatan dan ketelitian tinggi.”
Contoh Ringkasan Profil Profesional:
“Supervisor Marketing dengan pengalaman 5 tahun di retail. Berhasil meningkatkan penjualan online 30% dalam 6 bulan. Terampil dalam digital marketing, manajemen tim, dan analisis data.”
5. Hubungkan dengan Profil LinkedIn
Banyak HRD di Indonesia memverifikasi kandidat lewat LinkedIn. Pastikan profil Anda selaras dengan CV agar kredibilitas lebih kuat.
Baca juga: Cara Membuat CV LinkedIn Profesional untuk memperkuat personal branding Anda.
Checklist Akhir Sebelum Mengirim CV Lamaran Kerja
Banyak pelamar gagal bukan karena CV jelek, tapi karena kurang teliti sebelum mengirimkan dokumen. Kesalahan sepele seperti salah ejaan atau ukuran file terlalu besar bisa membuat CV langsung ditolak.
Berikut checklist yang harus Anda periksa:
1. Tata Bahasa & Ejaan
Periksa typo, kesalahan tanda baca, dan gunakan bahasa formal. CV dengan banyak kesalahan akan dianggap kurang profesional.
2. Ukuran File
Pastikan ukuran file CV tidak lebih dari 2 MB agar mudah diunggah ke sistem rekrutmen.
3. Format File
Gunakan PDF agar tata letak tetap konsisten di semua perangkat. Jangan kirim file hasil scan yang tidak terbaca ATS.
4. Kontak Aktif
Cek ulang nomor telepon, email, dan jika perlu tautan LinkedIn. Pastikan semuanya aktif.
5. Relevansi Isi
Sesuaikan isi CV dengan lowongan. Hapus informasi yang tidak relevan agar CV lebih fokus.
Contoh Checklist Sederhana
Hal yang Dicek | Status |
---|---|
Tata bahasa & ejaan benar | ✅ |
Ukuran file ≤ 2 MB | ✅ |
Disimpan dalam PDF | ✅ |
Kontak aktif | ✅ |
Isi relevan dengan lowongan | ✅ |
Contoh Email Mengirim CV
Subjek: Lamaran Pekerjaan – Staff Administrasi – Rahmat Setiawan
Isi Email:
Dengan hormat,
Bersama email ini saya mengajukan lamaran untuk posisi Staff Administrasi di PT XYZ. CV dan surat lamaran terlampir dalam format PDF. Besar harapan saya dapat bergabung dan berkontribusi di perusahaan Bapak/Ibu.
Hormat saya,
Rahmat Setiawan
Gunakan Checklist Membuat CV Profesional untuk memastikan CV Anda sudah siap sebelum dikirim.
Kesimpulan: Cara Membuat CV Lamaran Kerja yang Efektif
Membuat CV lamaran kerja yang baik dan profesional membutuhkan strategi, ketelitian, dan penyesuaian dengan lowongan. CV bukan hanya dokumen administratif, tetapi juga alat branding personal yang menentukan apakah Anda dipanggil wawancara atau tidak.
Beberapa hal penting yang perlu diingat:
- HRD hanya meluangkan beberapa detik untuk menilai CV.
- CV harus ATS-friendly agar lolos penyaringan digital.
- Fresh graduate sebaiknya menonjolkan pendidikan, organisasi, dan keterampilan.
- Profesional berpengalaman perlu menyoroti pencapaian terukur.
- Career switcher harus menekankan transferable skills dan pelatihan baru.
- Gunakan kata kerja aktif, sertakan pencapaian dengan angka, dan pastikan CV ringkas (1–2 halaman).
Dengan CV yang rapi, relevan, dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, peluang Anda dipanggil wawancara akan meningkat secara signifikan, bahkan untuk lowongan populer seperti kasir Indomaret, crew Alfamart, atau staff administrasi BUMN.
FAQ Seputar Cara Membuat CV Lamaran Kerja
Apa perbedaan CV dan resume lamaran kerja?
CV biasanya lebih detail (2–3 halaman), sedangkan resume ringkas (1 halaman). Di Indonesia, istilah CV dan resume sering dipakai bergantian.
Apakah CV harus satu halaman saja?
Untuk fresh graduate, cukup 1 halaman. Untuk profesional dengan banyak pengalaman, maksimal 2 halaman.
Apakah foto wajib dicantumkan di CV?
Tidak selalu, tetapi di Indonesia banyak perusahaan masih memintanya. Pastikan gunakan foto formal dengan background polos.
Bagaimana cara membuat CV ATS friendly?
Gunakan format sederhana, font standar, bullet point, dan hindari tabel/grafik rumit.
Apakah pengalaman organisasi bisa masuk CV?
Bisa. Bagi fresh graduate, pengalaman organisasi seperti OSIS, BEM, atau relawan sangat membantu.
Lebih baik membuat CV di Canva atau Word?
Untuk ATS friendly gunakan Word/Docs. Untuk industri kreatif gunakan Canva agar lebih menonjol.
Bagaimana cara membuat CV jika belum punya pengalaman kerja?
Fokus pada pendidikan, keterampilan, pengalaman organisasi, dan prestasi.
Apakah CV perlu ditandatangani?
Tidak wajib, kecuali diminta perusahaan. Biasanya tanda tangan lebih relevan untuk surat lamaran, bukan CV.
Apakah CV harus dalam bahasa Inggris?
Gunakan bahasa Inggris jika lowongan meminta. Untuk perusahaan lokal, bahasa Indonesia formal sudah cukup.
Bagaimana cara menulis pengalaman freelance di CV?
Tuliskan seperti pengalaman kerja lain: nama klien, durasi, dan pencapaian yang dihasilkan.
Apakah boleh mencantumkan media sosial di CV?
Boleh jika relevan. Misalnya LinkedIn untuk profesional, atau portofolio Instagram/Behance untuk desain. Hindari mencantumkan akun pribadi yang tidak mendukung branding Anda.
Bagaimana cara mengirim CV lewat email agar diperhatikan HRD?
Gunakan subjek email yang jelas (misalnya: “Lamaran Pekerjaan – Staff Administrasi – Nama Lengkap”). Sertakan surat lamaran di body email, dan lampirkan CV dalam format PDF dengan nama file profesional.