Negosiasi gaji sering jadi momen yang bikin deg-degan, apalagi buat fresh graduate atau karyawan baru yang belum terbiasa. Banyak orang takut kalau minta gaji lebih tinggi nanti dianggap nggak sopan atau malah gagal diterima kerja.
Padahal, justru lewat cara nego gaji yang tepat, kamu bisa menunjukkan profesionalitas sekaligus menjaga harga dirimu di dunia kerja.
Masalahnya, masih banyak kandidat yang salah langkah. Ada yang terlalu cepat bahas gaji, ada juga yang kebingungan saat HRD tanya “berapa ekspektasi gaji kamu?”. Akhirnya, bukan cuma dapat bayaran rendah, tapi juga terkesan kurang percaya diri.
Kabar baiknya, ada trik sederhana supaya kamu bisa nego gaji dengan elegan, baik saat interview tatap muka, ngobrol dengan HRD, bahkan lewat chat WhatsApp sekalipun.
Panduan lengkap ini bakal kasih kamu strategi, contoh kalimat, sampai kesalahan yang wajib dihindari biar kamu nggak lagi-lagi dibayar murah.
Apa Itu Negosiasi Gaji dan Kenapa Penting?

Pernah nggak sih kamu ngerasa sudah kerja keras, tapi gaji yang diterima jauh di bawah ekspektasi? Jangan buru-buru nyalahin perusahaan dulu, bisa jadi kamu kurang tepat dalam melakukan negosiasi gaji.
Negosiasi gaji sebenarnya bukan cuma soal minta bayaran lebih tinggi. Lebih dari itu, ini adalah cara kamu menunjukkan ke HRD kalau kamu tahu nilai dirimu sendiri.
Perusahaan pun biasanya menghargai kandidat yang berani nego dengan cara elegan, karena itu tanda kamu percaya diri dan paham standar industri.
Bayangin kalau kamu berhasil negosiasi dengan baik: gaji sesuai harapan, benefit tambahan jelas, dan kamu pun merasa dihargai. Itu bukan mimpi kok, asalkan kamu punya strategi yang pas.
Nah, sebelum masuk ke trik nego yang lebih detail, yuk pahami dulu apa yang perlu kamu siapkan biar proses negosiasi gaji nggak bikin grogi.
Persiapan Sebelum Negosiasi Gaji
Banyak orang langsung asal sebut angka pas ditanya ekspektasi gaji. Padahal, kalau kamu nggak punya persiapan, bisa-bisa kamu nyebut terlalu rendah dan nyesel, atau malah kelewat tinggi dan ditolak HRD.
Nah, biar negosiasi gaji berjalan mulus, ada beberapa hal penting yang wajib kamu siapin dulu sebelum duduk di kursi interview atau ngetik pesan ke HRD. Persiapan ini bikin kamu lebih percaya diri dan punya data kuat buat ngedukung permintaanmu.
Riset Standar Gaji di Industri
Jangan asal tebak angka. Cek dulu standar gaji di bidangmu lewat situs lowongan kerja, laporan gaji tahunan, atau ngobrol sama orang dalam. Dengan data ini, kamu bisa punya “angka pembanding” yang realistis.
Untuk tahu kisaran gaji yang wajar, kamu bisa cek acuan resmi di Struktur & Skala Upah dari Kemnaker.
Kenali Nilai Diri & Pengalaman
Coba tanyakan ke diri sendiri: apa skill yang kamu punya? Apakah ada pengalaman magang, project, atau sertifikasi yang bisa jadi nilai tambah? Semua itu bisa jadi alasan logis buat minta gaji lebih tinggi.
Siapkan Argumen Kuat (Skill, Kontribusi, Portofolio)
Jangan cuma bilang “saya butuh gaji segini”. Lebih meyakinkan kalau kamu kasih contoh konkret, misalnya pernah meningkatkan penjualan, mengelola tim, atau punya skill teknis yang langka. HRD bakal lebih gampang “mencerna” alasanmu.
Dengan persiapan matang, kamu bukan hanya sekadar nego, tapi juga menunjukkan profesionalitas. Percaya deh, HRD lebih respect sama kandidat yang punya alasan jelas dibanding yang asal sebut angka.
Kalau semua persiapan sudah beres, saatnya praktek. Yuk lanjut ke strategi paling ditunggu: cara nego gaji saat interview dengan HRD.
Cara Nego Gaji Saat Interview dengan HRD

Bayangin lagi lancar-lancarnya interview, tiba-tiba HRD nanya: “Ekspektasi gaji kamu berapa?”. Nah, di sinilah banyak kandidat langsung panik dan asal jawab. Padahal, momen ini justru kesempatan emas buat nunjukin kemampuan negosiasi gaji.
HRD sebenarnya nggak cuma pengin tahu angka, tapi juga cara kamu menyampaikannya. Kalau terlalu kaku atau asal sebut, mereka bisa mikir kamu kurang siap. Tapi kalau kamu jawab dengan tenang dan logis, justru poin plus di mata mereka.
Timing yang Tepat Membahas Gaji
Jangan buru-buru bahas gaji di awal interview. Tunggu sampai HRD membuka topik atau setelah pembahasan tanggung jawab kerja jelas. Ini bikin kamu terlihat profesional, bukan sekadar ngejar nominal.
Bahasa yang Sopan & Profesional
Gunakan kalimat yang halus, misalnya:
“Berdasarkan riset saya, standar gaji untuk posisi ini ada di kisaran RpX – RpY. Dengan pengalaman dan skill yang saya punya, saya rasa kisaran tersebut cukup sesuai.”
Negosiasi biasanya muncul setelah kamu selesai sesi interview. Kalau kamu masih sering bingung menjawab pertanyaan HRD, baca juga panduan ini: Rahasia Menjawab Pertanyaan Interview yang Sulit.
Contoh Kalimat Negosiasi Gaji Saat Interview
- “Saya berharap bisa mendapatkan gaji di kisaran RpX – RpY, sesuai dengan standar industri dan kontribusi yang bisa saya berikan.”
- “Dengan pengalaman saya di bidang [sebutkan], saya rasa kisaran RpX cukup fair untuk posisi ini.”
- “Saya terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut, tapi saya berharap bisa di angka sekitar RpX.”
Bayangin HRD langsung manggut-manggut karena jawabanmu jelas, realistis, dan sopan. Kamu nggak cuma terlihat siap, tapi juga punya daya tawar lebih tinggi.
Kalau sudah tahu trik saat interview, gimana kalau HRD lebih suka komunikasi lewat chat? Yuk, lanjut ke tips berikutnya: cara nego gaji via chat atau WhatsApp.
Cara Nego Gaji Via Chat atau WhatsApp
Sekarang makin banyak HRD yang follow-up lewat chat, entah di WhatsApp atau email. Nah, masalahnya, banyak kandidat bingung gimana cara nego gaji lewat tulisan. Takut dibilang kurang sopan, takut juga kalau kalimatnya salah tafsir.
Padahal, nego gaji via chat justru bisa lebih enak. Kamu punya waktu mikir sebelum ngetik, bisa revisi kata-kata, dan nggak harus jawab spontan kayak pas interview langsung.
Kapan Boleh Nego Via Chat?
Biasanya setelah kamu sudah melewati tahap interview awal. Kalau HRD sudah kasih penawaran resmi atau nanya ekspektasi lewat WA, di situlah momen tepat buat nego.
Tips Menyusun Pesan Singkat & Sopan
- Mulai dengan ucapan terima kasih.
- Jangan to the point minta angka, tapi kasih alasan dulu.
- Gunakan bahasa positif, bukan menekan.
Contoh Template Nego Gaji Lewat WA/Chat

“Terima kasih banyak atas kesempatan bergabung di [nama perusahaan]. Saya sangat antusias. Terkait penawaran gaji, apakah memungkinkan jika berada di kisaran RpX – RpY, sesuai dengan standar industri dan pengalaman saya?”
“Saya menghargai tawaran dari perusahaan. Namun, berdasarkan riset dan tanggung jawab posisi ini, saya berharap ada ruang untuk penyesuaian gaji di sekitar RpX. Apakah bisa dipertimbangkan?”
Dengan pesan yang sopan, HRD akan melihat kamu sebagai kandidat yang profesional, bukan sekadar orang yang “ngejar duit”. Negosiasi jadi lebih smooth dan peluang deal makin besar.
Nah, selain tahu cara nego, ada juga hal-hal yang wajib kamu hindari biar nggak salah langkah. Yuk kita bahas: kesalahan yang sering dilakukan saat negosiasi gaji.
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Negosiasi Gaji

Banyak kandidat sebenarnya punya peluang dapat gaji lebih tinggi, tapi gagal gara-gara salah langkah pas nego. Alih-alih terlihat profesional, justru jadi kelihatan nggak siap atau bahkan bikin HRD ilfeel.
Nah, biar itu nggak kejadian sama kamu, penting banget buat tahu apa aja kesalahan paling umum yang sering dilakukan saat negosiasi gaji.
Membahas Gaji Terlalu Cepat
Kalau baru masuk ruangan langsung nanya gaji, HRD bisa mikir kamu cuma peduli uang. Timing itu penting, tunggu sampai mereka yang buka topik dulu.
Nggak Punya Data Pembanding
Asal nyebut angka tanpa riset bikin permintaanmu nggak punya dasar. HRD pasti bakal lebih percaya kalau kamu bisa nunjukin referensi standar gaji dari industri.
Mengancam atau Terlihat Arogan
Kalimat kayak “Kalau nggak sesuai ekspektasi saya, saya mundur aja” itu bikin citra buruk. Negosiasi harus elegan, bukan konfrontasi.
Tidak Fleksibel
Terlalu kaku dengan angka tertentu bisa bikin peluang hilang. Ingat, kadang benefit non-gaji (bonus, cuti, BPJS, training) juga sama berharganya.
Kalau kamu bisa menghindari kesalahan di atas, negosiasimu akan terlihat lebih profesional, meyakinkan, dan peluang diterima pun makin besar.
Sekarang saatnya belajar cara yang benar: yuk lanjut ke strategi negosiasi gaji yang paling efektif.
Strategi Negosiasi Gaji yang Efektif
Kalau asal minta gaji tanpa strategi, besar kemungkinan HRD bakal bilang “nanti dipertimbangkan” alias ditolak halus. Tapi kalau kamu pakai trik yang tepat, nego gaji bisa jadi jalan mulus buat dapat angka yang kamu inginkan.
Strategi negosiasi gaji ini nggak ribet kok, tapi ampuh banget. Kuncinya adalah cara komunikasi, timing, dan gimana kamu bikin HRD merasa tawaranmu itu masuk akal.
Gunakan Teknik Anchoring
Sebut angka sedikit lebih tinggi dari targetmu. Misalnya kamu pengin Rp6 juta, coba ajukan Rp6,5 juta. Jadi kalau pun ditawar turun, tetap dapet sesuai ekspektasi.
Fokus pada Value, Bukan Hanya Angka
Jangan cuma bilang “saya mau RpX”. Jelaskan juga value yang kamu bawa: skill unik, pengalaman, atau hasil kerja sebelumnya. Dengan begitu, HRD melihat kamu sebagai investasi, bukan sekadar biaya.
Bahas Benefit Lain, Bukan Cuma Gaji Pokok
Kadang perusahaan nggak bisa kasih gaji sesuai ekspektasi, tapi bisa nawarin benefit lain: bonus tahunan, BPJS, uang makan, sampai pelatihan. Jangan abaikan hal ini, karena nilainya bisa signifikan.
Tunjukkan Fleksibilitas
Kasih sinyal kalau kamu mau kompromi. Contoh kalimat:
“Saya berharap ada di kisaran RpX, tapi saya juga terbuka untuk mendiskusikan opsi benefit lain yang bisa menyeimbangkan paket kompensasi.”
Bayangin HRD merasa kamu realistis, fleksibel, tapi tetap percaya diri dengan nilai dirimu. Ini bikin mereka lebih mudah untuk bilang “oke” pada angka yang kamu ajukan.
Sekarang, biar makin mantap, yuk kita lihat contoh kalimat negosiasi gaji yang bisa langsung kamu pakai di interview atau lewat chat.
Contoh Kalimat Negosiasi Gaji yang Bisa Dipakai
Kadang teori aja nggak cukup. Yang bikin bingung itu pas mikir: “Kalau HRD nanya, aku jawabnya gimana ya?” Nah, biar kamu nggak blank, ini beberapa contoh kalimat nego gaji yang bisa langsung dipraktikkan.
Contoh ini bisa kamu sesuaikan dengan kondisi: saat interview tatap muka, nego lewat HRD, atau via chat WhatsApp.
Contoh Saat Interview dengan HRD
“Dengan pengalaman saya di bidang [sebutkan], saya rasa kisaran RpX – RpY cukup fair untuk posisi ini.”
“Berdasarkan riset saya, standar gaji untuk posisi ini ada di kisaran RpX. Dengan skill yang saya bawa, saya berharap bisa ada di angka tersebut.”
Contoh Via Chat atau WhatsApp
“Terima kasih banyak atas tawaran yang diberikan. Apakah memungkinkan jika penawaran gaji bisa di kisaran RpX – RpY, sesuai dengan standar industri dan tanggung jawab posisi ini?”
“Saya sangat menghargai kesempatan ini. Terkait gaji, saya berharap ada sedikit penyesuaian di angka RpX. Apakah bisa dipertimbangkan?”
Contoh Jika Sudah Diterima Kerja
“Saya senang bisa bergabung dengan tim. Namun sebelum finalisasi, apakah ada kemungkinan penyesuaian gaji di kisaran RpX, agar lebih sesuai dengan tanggung jawab yang akan saya jalankan?”
Dengan kalimat yang sopan tapi tegas, HRD bakal melihat kamu sebagai kandidat yang profesional, tahu diri, dan layak untuk diberikan kompensasi yang sesuai.
Gunakan contoh-contoh ini sebagai referensi, lalu sesuaikan dengan kondisimu. Ingat, negosiasi itu seni komunikasi, jadi tetap fleksibel tapi jangan sampai underpaid.
Kesimpulan
Negosiasi gaji bukan hal yang tabu, justru itu tanda kamu menghargai dirimu sendiri. Selama dilakukan dengan sopan, berbasis data, dan pakai strategi yang tepat, peluangmu untuk dapat gaji sesuai ekspektasi akan jauh lebih besar.
Jangan takut untuk nego, karena HRD pun biasanya sudah siap dengan ruang diskusi. Yang penting, kamu tahu cara menyampaikannya. Jadi, mulai sekarang jangan mau dibayar murah—latih skill negosiasimu dan pastikan kamu dapat apresiasi sesuai dengan value yang kamu bawa!
Negosiasi gaji hanyalah salah satu tahap penting dalam proses rekrutmen. Kalau kamu ingin gambaran lebih lengkap tentang strategi melamar kerja dari awal sampai akhir, baca artikel kami: Rahasia Lolos Kerja 2025.